ya, kamu! bukan yang lain...
janganlah bersembunyi
karena aku melihatmu..
di sudut ruangan itu, aku dapat melihat matamu tertuju padaku..
apa yang kau pikirkan?
mendekatlah, dan ucapkan sepatah kata..
dan meyakinkan diriku bahwa kita saling mengenal..
bukankah kita saling mengenal?
saat di persimpangan jalan itu,
kita hanya saling diam..
diam, membisu, mematung...
seolah kita tak saling kenal..
dan saat saling duduk berhadapan, sunyi menguasai segalanya...
puisi ini untukmu...
ya! untukmu...
bukan untuk yang lain..
No comments:
Post a Comment