Friday, November 2, 2012

Sebuah Cerita

seorang gadis muda datang menghampiriku, yang ku kenal ia adalah gadis yang periang, dan memiliki selera humor yang tinggi. bila di lihat sekilas,seperti tak pernah  merasakan kesedihan.
namun siang itu, ia datang menghampiri ku. 
" sibuk?" tanya gadis itu padaku. 
" tidak, ada apa?" jawabku, seraya bertanya kembali. 
ia tersenyum, namun kali ini aku merasakan senyum yang lain. senyum yang tak seperti biasanya. 
matanya terlihat sayu, sendu, dan tak bersemangat. 

karena yang ku tau, belakangan ini hatinya sedang berbunga-bunga. setelah sekian lama hatinya membeku, akibat trauma yang di alaminya akibat perceraian kedua orangtuanya, akhirnya ia dapat membuka hatinya kembali untuk orang lain. yang ku dengar dari ceritanya, gadis itu benar-benar menyukai pemuda itu. 

" akhirnya, setelah sekian lama. galau, ga yakin, bimbang tak menentu, ketemu juga orang yang pas." kataku.
gadis itu hanya tersenyum, lalu ia duduk termenung sambil menyangga kepalanya dengan kedua tangan yang di tumpu diatas meja. 

itulah kejadian beberapa hari yang lalu, namun saat ini. yang kulihat hanyalah wajah sendu yang tak bersemangat. 

" ia sudah memiliki wanita lain." ucapnya, bagaikan tersambar petir akupun terkejut mendengarnya. bagaimana mungkin, pemuda itu dapat secepat itu berpindah pada wanita lain.  
" yang ku tau, kalian memiliki kesamaan selera, dan hoby. kalian cocok, lalu kenapa ini bisa terjadi?" tanyaku, masih dalam keadaan terkejut. 
" entahlah, mungkin aku bukan yang terbaik untuknya." jawabnya, sambil mengangkat kedua bahunya, lalu ia merebahkan kepalanya diatas meja. 
aku terdiam, dengan beribu tandan tanya, bagaimana mungkin?? baru kemarin ia membaca kalimat-kalimat sms yang dikirimkan pemuda itu, namun secepat kilat pemuda itu berubah. 
" sudahlah mungkin dia bukan yang terbaik untukmu, lihat saja baru seperti ini, dia dengan mudahnya berpindah hati." kataku, mencoba membesarkan hatinya. 

gadis itu menghela napas, terlihat aneh. selama ini yang kulihat selalu wajah cerianya, kini wajahnya datar tanpa ekspresi. 

" memangnya apa sih yang membuat kamu menyukai pemuda itu?" tanyaku penasaran. awalnya ia tediam, lalu akhirnya menjawab. 
" awalnya aku ragu, perasaan yang selalu timbul. namun setelah aku menjalankan shalat istikharah, barulah aku yakin ia memang yang terbaik. namun saat rasa yakin itu sudah tumbuh, perlahan lalu melesat seperti kilat ia berubah. dan kini ia pergi." jawab gadis itu sambil tersenyum. 

aku terhenyak mendengar ucapan gadis itu, entah apa yang akan ku rasakan bila berada di posisi gadis itu. 


mendung menutupi matahari, hingga senja tiba. tak terlihat matahari kembali keperaduan, iapun kembali kepada sang pencipta, tanpa seorangpun mengetahuinya,  sesungguhnya, kematianlah jodoh yang paling kekal yang dimiliki seseorang. 


aku kembali terhenyak, saat membaca sebuah puisi yang di tulisnya sebelum kepergiannya. 


ia adalah pelangi, pelangi yang datang setelah hujan turun 
lalu matahari datang menyinari. sehingga muncullah spektrum warna nan indah
setelah badai datang, ia datang bak pelangi indah yang menyinari serta mewarnai hari-hari.
namun, akupun tersadar, saat hujan hilang. dan matahari menguasai langit.
sekejap pelangi pergi entah kemana, begitulah dirinya. 




No comments:

Post a Comment