Monday, November 30, 2020

Love Myself First


Beberapa waktu setelah keributan hebat dengan suami, hingga keluarlah kata-kata yang sangat menyakitkan dari mulut jahanam ini.. 😭🙈

Akupun tersadar, bahwa sejak kecil sejak segala konflik rumah ini terjadi ada satu hal yang tidak pernah terjadi. 

I NEVER LOVE MYSELF FIRST

Saya terlalu sibuk dengan sesuatu yang seharusnya tidak perlu saya paksakan, karena itu akan tercipta dengan sendirinya. Walau diawal sisi kanan kiri saya juga berjibaku untuk saling membenarkan argument-nya masing-masing.. 

"Kamu tidak apa-apa seperti ini, ini cara kamu memprotect diri. Kamu akan menjadi hebat, jangan pedulikan orang lain."

Sementara sisi lain diri ini berkata, 
"Apa kamu tidak lelah seperti ini? Yuk duduk bersandar dibawa AC. Kamu butuh kesejukan. Gagal itu bukanlah hal yang buruk, kecuali kamu putus asa. Kamu hanya perlu istirahat."

Yes, kegagalan adalah hal yang harus saya minimalisir di bumi ini. Gagal artinya kamu harus mencoba lagi dan lagi. NO MERCY.. 

Mungkin orang yang melihat saya selayang pandang, akan tertegun bila mengetahui bagaimana cara saya berpikir dan bersikap. 

Diluar saya terlihat seperti orang yang santai, cuek, dan pemalas. 

Sementara pada kenyataannya, sejak saya kelas 3 SMP kepala ini tidak pernah berhenti berpikir. Saya harus mendapatkan apa yang saya mau.
Saya orang yang "PERFECTIONIST" 

Terlebih, setelah kakak saya keluar dari rumah. Jadilah saya anak tunggal dengan orang tua yang selalu berkonflik. Sehingga saya sering memutuskan segalanya sendiri. 

Dosen saya pernah berkata, "KAMU ITU ANOMALI ANITA! Kamu berpikir apa yang orang lain tidak pikirkan!"

Bertahun-tahun berlalu, kini saya sadari makna dari perkataan tersebut. 

Saat orang lain berjuang ingin mendapatkan nilai Matematika yang bagus, 
Saya sibuk berusaha bagaimana rasanya memiliki keluarga yang baik dan rukun. 

Saat orang lain mengumpulkan uang untuk beli pakaian, 
Saya mengumpulkan uang untuk membeli alat lukis. 

Saat orang lain ingin memiliki wajah yang cantik, 
Saya ingin memiliki keluarga yang untuh dan bahagia. 

Saat orang lain membicarakan lagu band favorit mereka, 
Saya hanya ingin mendengarkan pertengkaran dirumah. 

Sehingga terbentuklah saya si manusia anomali, saya tak pernah berhenti berpikir untuk menciptakan kebahagiaan saya. Semua berjalan mulus, saat saya sendiri. Saya dapat menciptakan kebahagiaan versi saya, saat itu saya merasa bahagia, tetapi tanpa disadari kesehatan badan ini tergerus dan semakin memburuk. 

Ada yang salah dengan tubuh ini, atau ada yang salah dengan cara berpikir saya? 

Segala prinsip, pola pikir, peraturan yang saya buat selama ini. Seketika hancur lebur setelah MENIKAH!! 

Saya pikir dengan menikah akan tercapai kebahagiaan, tetapi tidak tahun pertama menikah adalah puncak segala masalah terjadi. 

Saya yang selalu berpinsip teguh, disiplin, dan tidak dapat digoyahkan. Seperti dibawa naik wahana histeria di dufan, setelah itu naik kora-kora, dan terakhir naik roller coster tanpa sabuk pengaman. 

Puncaknya adalah beberapa hari lalu, 
Saya tercipta sebagai orang yang tidak sabaran, bekerja cepat, dan pemikir, berpinsip teguh. 
Sementara suami adalah orang yang memiliki stock kesabaran unlimited, tekun, ulet, dan santai, tapi juga memiliki prinsip. 

Bisa dibayangkan bagaimana bila dua kepribadian itu disatukan??

Bagaikan meteorit yang saling bertabrakan!

Sampai suami mengeluarkan taringnya, 
"Kamu itu harusnya SABAR! Setiap usaha itu ada prosesnya. Sabar! Kamu cuma kurang sabar! Kalau kamu mau memimpin, kamu pimpin keluarga ini. Kamu jadi nahkoda-nya!" 

Yes, sebagai orang yang memiliki ego yang sangat tinggi, saya tidak tergoyahkan dengan perkataan ini. Saya akan down, bila ada sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi saya. Saya akan marah saat 9rang disekitar saya tidak sesuai dengan prinsip yang saya miliki. Membuat tubuh ini semakin sakit dan lelah.

Namun ada momentum dimana saya tersadar, saat saya sibuk mendaki tebing itu seorang diri. 

Anak saya terlantar, begitupun suami. Mereka sakit! Saya tidak sempat masak, makan seadanya. 
Kunci kesadaran itu muncul, setelah beberapa hari anak saya hanya diberi makanan instant. Hari itu saya masak opor ayam, awalnya dia tak bersemangat dikiranya ia harus makan bubur lagi. Setelah suapan pertama, saya dapat melihat dengan jelas kerlingan matanya, dibarengi senyuman. Diapun lahap makan sampai habis. Hati ini terenyuh.. 

Sayapun sadar, saat menikah saya bukanlah manusia bebas seperti sebelumnya..

Kodrat wanita adalah mengurus suami dan anak-nya.. (suami yang baik akan membaskan istrinya untuk terus meng eksplor dirinya. Tetapi saya sudah melewati batas.)

Saya sadar, sesungguhnya kebahagiaan yang saya idam-idamkan sejak dulu adalah memiliki keluarga yang bahagia. 

Itu yang saya dapati sekarang, sementara saya sibuk dengan mencari kebahagiaan yang lain. 

Lantas apakah saya meninggalkan cita-cita saya yang lain? 
Tentu tidak, saya tidak meninggalkan. 

Saya hanya perlu menyusunnya kembali dengan catatan membuang ego yang saya miliki. 

Dan segalanya perlu waktu, dah ada tahapannya..

😊😊😊😊

Monday, November 9, 2020

Aku dan Hipertiroid


Hampir 3 tahun saya harus bersahabat dengan penyakit ini, penyakit yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saat dokter mendiagnosa saya menderita Hipertiorid. Bukan tangisan yang pecah, melainkan ribuan pertanyaan yang memenuhi kepala ini. 

"Kok bisa?"
"Sakit apaan nih?" 
"Ini sakit model apa?" 

Secara badan ini tidak merasakan keluhan tertentu, hanya maag yang sering kambuh, sering pingsan, bahkan setiap pagi sebelum berangkat kerja saya harus touch up ulang karena keringan sebesar jangung menghapus bedak yang menempel diwajah. 

"Whaaattt???" Setelah di jelaskan oleh dokter, ternyata keluhan yang saya rasakan adalah sebagian besar dari gejala hipertiroid. Lantas bagaimana hingga akhirnya saya bisa ke dokter? Lalu tiba-tiba diagnosis itu menjadi milik saya? 

Dari beberapa teman yang juga menderita hipertiroid, mereka mengetahui bahwa mereka menderita hipertiroid saat berat badan mereka sudah turun sampai 30kg, tubuh mereka seperti tulang dibalut kulit, dengan mata menonjol seperti mata ikan. 

Sementara saya? Saat sudah ke dokter, berat badan saya baru turun 20kg dari berat badan saya sebelumnya (baru 20kg? Hahaha.. menurut saya itu lebih baik ketimbang saya harus kehilangan bobot bb saya hingga 30kg 🙈😂)
Saya pikir berat badan saya berkurang akibat porsi kerja yg semakin berat, sebebelumnya saya adalah pejuang kereta. Lari sana sini, lompat sana sini supaya tidak tertinggal kereta. Naik turun tangga stasiun tanah abang setiap senin-sabtu 2x sehari. Saat itu di st. Tanah Abang belum dibuat eskalator. Di tambah dari stasiun sudirman, saya lebih suka jalan kaki ke daerah taman menteng saat pergi atau pulang.

Sudah terbayang berapa energi kalori yang terbakar, makanan yang baru masukpun mungkin langsung terbakar karena tubuh yang selalu aktif bergerak. (Saya hanya kuat setahun, setelah itu resign karena kejauhan dan akan di pindahkan ke cabang lain yang semakin jauh dari rumah)

Tetapi kakak saya seorang ahli gizi menjabarkan, bahwa tidak mungkin berat badan turun hingga 20kg dalam kurun waktu setahun dan dengan porsi makan macam kuli. 

Di tempat kerja yang baru, gejala-gejala tersebut semakin terlihat jelas. Apa yang saya makan langsung keluar (throw up), keringat sebesar jagung pipil, dan berat badan saya turun 2kg dalam sehari. 
(Gejala ini semakin menjadi setelah saya patah hati, saat gebetan yang saya suka tak mekberi respon yg baik. Walaupun sekarang doi bertanggung jawab bikin saya tambah down dengan menjadi suami saya.. kapan-kapan saya ajarin cara membolak balikan hari pria..hihihihi)

Saat itu Kakak saya semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan saya, adik satu-satunya ini sedang tidak baik-baik saja. 
Setelah bertanya ke temannya seorang dokter, mereka menyarankan saya untuk ke spesialis penyakit dalam. 

Diagnosa awal, dokter tidak yakin saya memiliki masalah kesehatan. Tetapi dari keluhan yang saya rasakan, dan bentuk fisik saya yang semakin meyakinkan. Dokter meyarankan untuk test hormon tiroid T3,T4, dan TSHs.
Karena dari seluruh check darah seperti kolestrol, gula darah, dll tidak ada masalah. 
Dokter juga sempat tanya, 
"Apa kamu merasa suka panik belakangan ini?"
Sayapun menjawab, "sayamah emang orangnya panikan dok, dari kecil 😂.

Setelah test darah keluar, dan membaca hasilnya.. 

Saat itu saya test darah di lab luar rumah sakit, jadi saya ambil sendiri hasilnya. Dan saya baca didepan tukang gorengan (waktu itu laper dijalan beli gorengan dulu 😂)

Sebelumnya dokter sudah curiga kalau saya hipertiorid, tetapi test darah belum keluar. 

Hasil menunjukan t3 t4 yang tinggi, sementara tshs rendah.. 
Saya browsing di google pun hasil tersebut menunjukan hasil pemeriksaan hormon bagi penderita hipertiorid. 

Keesokan harinya saya bertemu dokter, setelah membaca hasil lab.. 
Beliau hanya berbicara, 
"Ok.. saya kasih kamu obat.. minum yang rutin, gak usah panik atau sedih. Sakit ini pengobatannya pelan-pelan, jadi kamu harus sabar". 
Saat itu saya diantar mama, dan kami naik motor. Saya yang bawa motor (pasien bawa motor sendiri 😂). Dijalan saya masih bisa mengatur konsentrasi. 
.
Sampai dirumah, tangispun pecah.. terlebih setelah browsing di google. 
GUYS.. FYI..

Jangan telan mentah-mentah informasi di google, lebih baik tanya langsung ke dokter. Tanyakan pada akhlinya. 
Setelah saya pelajari lebih jauh, diagnosa yang umum ada di google itu adalah dampak buruk dari hipertiroid bila tidak diobati. 

Dan bila di telan mentah-mentah bisa jadi pemecah bangsa, tali kasih, percintaan, hingga pelaminan. 

Siapa bilang penderita hipertiroid gak bisa hamil? Susah punya anak? 
Buat kalian yang ditinggalkan kekasih hati karena alasan tidak punya anak, please ikhlaskanlah mereka.. berarti mereka orang yang tidak mau berjuang sama2 dengan kita. 

Saya hamil diusia pernikahan 4 bulan, saat itu hormon tiroid sedang tinggi-tingginya. Saat itu sebetulnya tidak disarankan untuk hamil sampai hormon tiroid saya stabil. Akhirnya saya minum obat tiroid selama 9 bulan, dan hidup disiplin minum obat, dan periksa hormon setiap bulan-nya.. 

Sekarang anak saya sehat walafiat, bahagia, dan ceria.. 😊

So.. JANGAN TELAN MENTAH-MENTAH BERITA DI GOOGLE YA GUYS.. 
.
.
Ok sekian dulu dari saya, insya allah next time saya akan menceritakan apa aja sih yang dirasakan oleh penderita hopertiroid? Katanya ratu drama ya? Baper tingkat nasional? Saya bercerita berdasarkan perspektif dari saya. Belum tentu sama dengan penderita hopertiroid yang lain.. 

Wednesday, October 16, 2019

Blogg... Riwayatmu Kini

hallo..
apa kabar...
Assalamualaikum...

sudah beberapa waktu blog ini, lagi-lagi terbengkalai.

yup... tidak dipungkiri lagi, blog atau content semacamnya mulai tergerus pamornya oleh Instagram dan Youtube. sehingga saat ini kita mulai jarang mendengar kata "blogger" orang yang terkenal dengan Content blog-nya, dulu kita mengenal Raditya Dika, Diana Rikasari, Sonia Eryka, Evita Nuh dll.. mereka terkenal berkat kesuksesan mengolah Blog pribadi mereka sehingga di gandrungi para peselancar dunia maya.

lantas masihkah ada sebagian orang yang tetap konsisten dengan blog miliknya masing-masing?

memang bila di lihat dari plus dan minus-nya terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan. yang membuat kita memilih sesuai dengan kebutuhan yang kita inginkan.

Simple dan mudahnya Instagram dan Youtube

bagi orang yang ingin sesuatu yang simple dan visual person (orang-orang yang tidak begitu tertarik dengan tulisan yang berbaris-baris panjang lebar) instagram dan youtube adalah pilihan yang tepat untuk mencari informasi. cukup melihat gambar, dengan deskripsi singkat sudah memuaskan rasa ingin tahunya. begitu pula dengan youtube, cukup mendengar penjelasan dari video makan sudah cukup baginya untuk mendapatkan informasi yang singkat tanpa perlu ngejelimet dibanding harus membaca artikel yang harus di cerna baik-baik.

eits... Youtube tak semudah itu esperanza!! saya pernah mencoba membuat sebuah video dalam sebuah proyek. dan.... it's so difficult.. kalau kamu mau membuat sebuah video yang informatif dan menarik. tidak semudah kamu merekam lantas langsung meng-upload video tersebut ke akun Youtube anda, tidak semudah itu fernando... (mungkin penjelasan lebih lanjutnya akan kita bahas di lain kesempatan.) 

namun, bagi sebagian orang ada pula yang tetap mencari artikel untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.
blog dapat menyediakan itu, dengan kapasitas menulis artikel yang tak terbatas. membuat mereka dapat mendapatkan informasi lebih detail, jelas, dan terstruktur.

tak jarang juga blog dapat dijadikan sumber informasi bagi para mahasiswa untuk bahan literatur membuat tugas kuliah, hingga skripsi. meskipun referensi dari blog terutama blog perseorangan tidak dianjurkan bagi pada dosen dikarenakan pertanggung jawaban dari sumber informasi tersebut di ragukan. maka web resmi harus menjadi acuan utama. tetapi setidaknya dengan adanya artikel dari para blogger yang terkadang membantuk kita untuk sekedar menjadi referensi di kepala kita. saat ada pertanyaan saat presentasi misalkan, atau pertanyaan dari dosen/? who know?

Lantas saat ini saya ingin mencoba kembali aktif, dan menulis apa saja yang saya ingin tulis. menjelaskan sesuatu secara detail dengan aksara-aksara. membantu untuk orang-orang yang visual skill-nya tidak begitu terlatih.

untuk yang tidak tertarik silahkan skip blog saya, bila ada yang minat membaca tulisan saya yang amatiran ini bisa dilanjutkan, segala comment dan kritik yang membangun akan menjadi masukan yang berarti untuk saya.

Terimakasih

Saturday, February 18, 2017

Finally

Setelah sekian lama gak bloging, akhirnya sekarang bisa posting kembali.
kalau alasan kemarin karena gak ada waktu, secara kerja full time dari senin sampai sabtu.
setelah itu netbook rusak.

setelah ada orang baik hati yang memberikan laptopnya..

kali ini, blog ini insya allah akan hidup kembali...


wuhuuuuuuu

Tuesday, September 27, 2016

Phobia Gelap

Phobia Gelap

Kata itu masih nempel di ingatan setelah teman gue bertanya apakah gue phobia gelap?
Apa iya?
Semua berawal saat gue dan teman gue masuk ke ruangan yang gelap, dan sumber cahaya hanya berasal dari bigscreen didepan sana. Dan beberapa detik kemudian gue tarik teman gue untuk keluar dari ruangan itu,

Dia terus melontarkan pertanyaan yang sulit gue jawab.
Kenapa keluar?
Lo takut gelap?
Ya kalo nonton memang gelap de..
Kalo mau terang nonton bola sana..

Memang sih, gue itu cenderung takut terkadang histeris. Tapi tidak disemua keadaan gue histeris ketika gelap.

Gue sering di kantor gelap-gelapan ketika barang ada yang ketinggalan sementara lampu udah di matiin. Dengan santai gue masuk ke ruangan, dengan bantuan cahaya dari ponsel (ya kali gue bisa jalan tanpa cahaya, nabrak pintu iya deh)

Tapi ada saat dimana gue akan histeris di tengah kegelapan, yaitu saat lo terbangun di tengah malam semuanya gelap gulita dan kamar sekecil itu terlihat sangat ramai. Otomatis   gue teriak sekencang-kencangnya dan buru-buru mengambil ponsel.

Actually, gue tau apa gue rasa dan yang terjadi dengan diri gue, namun ada kalanya kenyataan ini seperti irasional dan bagi mereka yang awam dengan permasalahan gue akan berasumsi kalau gue itu "aneh"

Gue terbiasa di bilang aneh oleh teman, keluarga, sahabat. Tapi saat lo di cap aneh oleh orang yang lo suka?

Wassalamualaikum...




Sunday, July 24, 2016

Visit Another Bookstore

Yup, kembali lagi setelah lama gak posting. Dan mulai saat ini gak ada alasan lagi untuk tidak posating.

Okey, gue mau berbagi cerita tentang pengalaman gue mengunjungi toko buku. Semenjak kerja sebagai guru gambar, gue terus mencoba untuk menambah skill menggambar yang gue miliki dan berbarengan dengan itu gue harus memiliki beberapa alat gambar yang notabene adalah milik gue pribadi, "bukan fasilitas kantor" hehhehee..
So,, mulailah gue berburu drawing pen, sketch book, dan lain-lain.
Dan ulalala,,, ternyata benda-benda itu gak murah. Apalagi di toko buku yang melegenda dan hampir ada dimana-mana (you knowlah maksud i, itu loh yang logonya warna merah dan biru)

Dan gue mau mencoba di toko buku lain yang gue pikir harganya agak lebih miring. Toko buku itu ada disekitar bintaro sektor 3a. Dari luar sih kelihatan besar dan tinggi, dan benar aja toko itu ada 3 lantai, dengan lantai 1 tersusun alat tulis, alat lukis, dan buku tulis, sementara di lantai 2 ada alat tulis kantor, dan di lantai 3 kalau gak salah sih tas anak-anak.

Gue berharap bisa belanja banyak hari itu, karena ekapektasi gue tempat ini harganya lebih murah. Dan engingeng, ternyata sama aja. Bahkan cenderung agak mahal di beberapa jenis barang dagangnya (maklum, saya mantan purchasing jadi harga seperak agak kepikiran). Dan juga untuk alat lukis gak terlalu lengkap, okey gue berasumsi bahwa ini adalah toko buku, bukan toko alat lukis.

Entah kenapa gue merasa pencahayaan disana agak remang-remang, dan juga agak berantakan (mungkin karena pulang kerja, jadi sumpek)
Terus barang-barangnya agak berdebu, apa cuma perasaan gue aja? Karena keluar dari toko itu, tangan gue tebel dan hidung perih. Mungkin hidung gue terlalu sensitif?? I don't know...

Jadilah gue cuma beli beberapa barang yang memang perlu banget, walau banyak barang-barang yang berteriak horor minta di bawa pulang.

Dan yang paling menyebalkan gue belanja di tempat ini adalah, gue susah pulang. Karena sudah agak malam, angkot yang langsung ke rumah udah gak ada. Dan bikin tambah kesel lagi adalah, gue salah masukin lokasi pick up. Ternyata toko buku ini juga ada di sektor 9. Bodohnya beberapa kali order selalu salah. Dududadada.... Gue nunggu sejam lebih demi mendapatkan ojek online.. (Kezellll)

Sekian curhatan gue hari ini, semua tulisan saya adalah hasil dari asumsi diri saya sendiri. Jadi, so sorry dori stroberry kalau ada yang gak sepaham dengan saya.

Saturday, April 23, 2016

aku kembali "lagi"

Finally! Setelah sekian lama gak update blog ini. Sepi macam kuburan, ada sudah jamuran?? Hahhahaa..

Don't be sad!! I'll be back soon!! Dengan cerita dan drama-drama kehidupan yang lebay dan nyinyir.  Hahahahah